Sabtu, 22 Desember 2012

Catatan kaki

    Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.

 Sistematika penulisan

 1. Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
2. Catatan kaki diketik berspasi satu.
3. Diberi nomor.
4. Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
5. Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
6. Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
7. Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
8. Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
9. Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
10. Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
11. Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
12. Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.

 Penjelasan:
 Urutan penulisan daftar pustaka adalah: nama lengkap penulis dibalik tanpa gelar, tahun terbit, judul buku dicetak miring, tempat terbit diikuti tanda titik dua (:), dan nama penerbit.
    Catatan kaki adalah keteragan-keterangan atas teks tulisan yang di tempatkan pada bagian bawah tulisan yang bersangkutan. Catatan kaki digunakan untuk memberikan keterangan, komentar, atau menerangkan sumber kutipan yang digunakan pada tulisan tersebut. Dengan demikian catatan kaki dicantumkan untuk:
- Mendukung keabsahan pernyataan penulis yanh tercantum di dalam tulisannya,
- Petunjuk sumber lain,
- Memperluas pembahasan yang diperlukan, tetapi tidak relevan jika dimasukkan ke dalam teks tulisan,
- Referensi silang , dan
- Memenuhi kode etik penulisan.

Unsur-unsur catatan yang ada dalam catatan kaki dan cara penulisan catatan kaki adalah sebagai berikut:
- Pengarang, nama pengarang dicantumkan berdasarkan urutan biasa, pada penunjukan nama yang berikutnya, cukup dicantumkan nama singkat.
- Jika terdiri atas dua atau tiga pengarang, semua namanya dicantumkan atau disertakan. Jika pengarangnya lebih dari 3, cukup satu yang dicantumkan sedangkan yang lain disingkat dengan dkk. - Penunjukan terhadap kumpulan sama dengan no (a) dan (b), maka ditambah singkatan dengan ed. (editor) dibelakang nama penyunting dan dipisahkan dengan tanda koma (,).
- Bila tidak ada pengarang atau editor, langsung saja diawali dengan judul.
- Seluruh juduk mengikuti peraturan yang sama dengan daftar pustaka.
- Setelah catatan kaki yang pertama, penyebut sumber yang sama diganti dengan Ibid., Op.cit., Loc.cit..
- Setelah menunjukkan pertama sebuah artikel dalam majalah atau harian, maka berikutnya cukup dicantumkan judul majalah atau harian tanpa mencantumkan judul artikel.
- Tempat serta tahun penerbitan dituliskan di referensi pertama dan ditempatkan di dalam tanda kurung dan juga dipisahkan dengan tanda koma, contohnya : Jakarta, 2012
- Majalah harus juga mencantumkan nomor jilid dan nomor halaman, tanggal, bulan dan tahun. Seluruh keterangan tersebut dituliskan di dalam kurung.
- Data publikasi sebuah harian terdiri atas hari, tanggal, bulan, tahun, dan nomor halaman. Penanggalan ini tidak dituliskan di dalam kurung. Catatan kaki ada dua macam, yaitu catatan kaki lengkap dan catatan kaki singkat.

    Catatan kaki lengkap yaitu catatan kaki yang ditulis dengan mencantumkan: - Nama pengarang - Judul buku,
- Nama atau nomor seri,
- Jumlah jilid,
- Nomor cetakan,
- Kota penerbit,
- Nama penerbit,
- Tahun penerbit, dan
- Nomor halaman. Sedangkan catatan kaki singkat adalah catatan kaki tang ditulis secara singkat.

Catatan kaki singkat ada 3 macam yaitu:
- Ibid. Adalah singkatan dari ibidum, artinya “sama dengan di atas”. Ibid dipergunakan untuk menunjukkan catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat diatasnya.
- Op. Cit. Adalah singkatan dari opere citati, artinya “dalam karya yang telah di kutip”. Op. Cit. Digunakan untuk catatan kaki dari sumber yang telah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki dari sumber lain.
- Loc. Cit. Adalah singkatan dari loco citati, artinya “tempat yang sudah dikutip”. Loc.cit. digunakan seperti Op.cit., namun sumber yang dikutip berasal dari halaman yang sama.

 Metode Penulisan Catatan Kaki Berikut ini adalah metode penulisan catatan kaki.
1. Catatan kaki dipisahkan dari naskah halaman yang sama dengan jarak tiga spasi.
2. Antarcatatan kaki dipisahkan dengan satu spasi.
3. Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi.
4. Catatan kaki diketik sejajar dengan margin.
5. Nomor urut angka Arab dan tidak diberi tanda apapun.
6. Nomor urut ditulis lebih kecil dari hurup lainnya, misalnya font size 10.

 Cara menulis pada catatan kaki, urutannya sebagai berikut.
1. nama penulis atau pengarang (tidak dibalik)
2. judul buku
3. tempat diterbitkan
4. nama penerbit
5. tahun terbitan ditulis di dalam kurung
6. kemudian sertakan nomor halaman tempat informasi yang dicatat berada. Dalam karangan ilmiah catatan kaki ditulis pada bagian bawah halaman, diberi ruangan khusus. Catatan kaki memberi keterangan sebuah kutipan pada karangan ilmiah.

Contoh penulisan catatan kaki:

- Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2002). hlm. 37.
- William N. Dunn, Analisis Kebijaksanaan publik, terj. Muhajir Darwin, (Yogyakarta: Hanindita, 2001), 20-32
- Dr. Albert Wijaya, “Pembangunan Pemukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota,” dalam Prof. Ir. Eko Budiharjo, M.Sc. (Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung: Alumni, 1992), 121-124.
- Daniel Goleman, Emotional Inteligence, (Jakarta: Gramedia, 2001), h. 43-156.
- Ibid, 210.
- Satjipto Rahardjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan, (Bandung: Alumni, 1976), 111. - Goleman Op.Cit. 175 
- Rahardjo, Loc.Cit.

Sumber :
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar