SEKTOR INDUSTRI
A. Pendahuluan
Terjadinya proses industrialisasi dinegara-negara berkembang tidak ter-kecuali di Indonesia membawa perubahan-perubahan yang signifikan ter-hadap peningkatan kualitas hidup (quality of life) masyarakat. Walaupun industrialisasi berkaitan dengan proses modernisasi, tetapi tidak selalu melahirkan tingkah modern di dalam masyarakat.
Pada satu sisi industrialisasi membawa kesejahteraan dan kemudahan dalam kehidupan masyarakat, namun pada sisi lain juga membawa kepada persoalan-persoalan. Hal ini dikarenakan telah terstruktur sede-mikian rupa dalam sebuah technostructure karena mengejar efisiensi, ketepatan waktu dan persaingan serta orientasi kepada profit yang tinggi, sehingga banyak anggota masyarakat mengalami stress.
Organisasi wanita Islam dalam hal ini, perlu mengambil peran sentral da-lam menanggulangi dampak industrialisasi ini. Beberapa peran yang bisa dilakukan antara lain adalah merumuskan visinya tentang masyarakat madani, menyuarakan hati nurani masyarakat, melakukan penyadaran kritis kepada masyarakat, memfasilitasi proses emansipasi sosial.
B. Pembahasan
Sektor industri juga menyumbang penyerapan tenaga kerja yang cukup besar,yakni sekira 12 persen, dan berkontribusi terhadap PDB pada kisaran 26–27 persen (turun dari masa lalu yang hampir mencapai 29 persen). Deskripsi ini, ditambah dengan kontribusinya terhadap ekspor, membuat sektor industri memiliki posisi strategis dalam konstelasi pembangunan ekonomi nasional. Namun, sebangun dengan yang dialami sektor pertanian, dalam beberapa tahun terakhir ini pertumbuhan sektor industri merosot sehingga kontribusinya terhadap PDB juga menurun.
Realitas inilah yang kemudian disebut dengan fenomena deindustrialisasi. Dalam subsektor industri, sebetulnya terdapat potensi yang besar untuk dikembangkan seperti industri makanan dan minuman, elektronik, tekstil, alas kaki, kimia, dan semen. Industri makanan dan minuman sampai sekarang masih menjadi penopang sektor industri nasional.
Sementara itu, industri tekstil mengalami kemunduran karena terlambat melakukan peremajaan teknologi (mesin) sehingga saat ini kalah bersaing dengan negara-negara lain semacam China, India, dan AS.
Industri kimia potensi ekspornya bagus, tetapi juga terjebak dengan impor bahan baku yang besar. Pola yang sama juga terjadi pada industri baja yang selama bertahun-tahun tidak melakukan ekspansi produksi. Untuk industri elektronik dan automotif tidak ada insentif yang jelas dari pemerintah untuk penguatan industri nasional sehingga Indonesia hanya menjadi pasar empuk negara-negara lain, khususnya Jepang, Eropa, dan AS.
Dengan situasi seperti ini, jelas sangat sulit mengharapkan sektor industri tumbuh tinggi karena tidak ada kebijakan dan investasi yang memadai selama beberapa tahun belakangan. Jadi, fenomena deindustrialisasi merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Pengembangan sektor pertanian dan industri merupakan kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda sebagai jalan pengembalian arah pembangunan ekonomi nasional.
Melihat potensi dan sumber daya ekonomi yang dimiliki, sebetulnya pembangunan sektor pertanian dan industri merupakan satu kesatuan. Strategi industrialisasi nasional harus dikembalikan pada tumpuan sektor pertanian (dan sumber daya alam lainnya) karena di sinilah keunggulan yang dimiliki Indonesia.
Terlalu banyak kesalahan yang dibuat dengan menjual murah (ekspor) komoditas penting di sektor pertanian dan SDA tanpa melalui pengolahan terlebih dulu seperti ikan, buah-buahan, batu bara, kelapa sawit. Jika semua itu diolah terlebih dulu, sektor industri bergerak, lapangan kerja tercipta, nilai tambah diperoleh,dan ekspor menjulang.
Sektor Industri Pengolahan
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Jenis industri berdasarkan tempat bahan baku:
1. Industri Ekstraktif
Industri yang bahan bakunya diambil langsung dari alam sekitar.
Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dll.
2. Industri Nonekstraktif
Industri yang bahan bakunya didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
3. Industri Fasilitatif
Industri yang produk utamanya berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.
Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dll.
Jenis industri berdasarkan besar kecilnya modal
1. Industri Padat Modal
Industri yang dibangun dengan modal besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya
2. Industri Padat Karya
Industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
Jenis industri berdasarkan pengklasifikasiannya
1. Industri Kimia Dasar
Seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dll.
2. Industri Mesin dan Logam Dasar
Seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll.
3. Industri Kecil
Seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll.
4. Aneka Industri
Seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dll.
Jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
1. Industri Rumah Tangga
Industri yang jumlah tenaga kerjanya berjumlah antara 1-4 orang.
2. Industri Kecil
Industri yang jumlah tenaga kerjanya berjumlah antara 5-19 orang.
3. Industri Menengah
Industri yang jumlah tenaga kerjanya berjumlah antara 20-99 orang.
4. Industri Besar
Industri yang jumlah tenaga kerjanya berjumlah antara 100 orang atau lebih.
Jenis industri berdasakan pemilihan lokasi
1. Industri yang berorientasi pada pasar (market oriented industry)
Industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati tempat-tempat di mana konsumen berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin baik.
2. Industri yang berorientasi pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry)
Industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena biasanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja untuk lebih efektif dan efisien.
3. Industri yang berorientasi pada bahan baku (supply oriented industry)
Jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memotong biaya transportasi yang besar.
Jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan
1. Industri Primer
Industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung.
Contoh: hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dll.
2. Industri Sekunder
Industri yang bahan mentahnya diolah dulu sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali.
Contoh: pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dll.
3. Industri Tersier
Industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Contoh: telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dll.
Beberapa Alternatif Kegiatan dalam Menyongsong Era Industrialisasi
Dengan menyadari betapa per1unya untuk mengantisipasi proses indus-trialisasi ini, pertama-tama organisasi perlu mengembangkan program peningkatan kua1itas hidup manusia. Peningkatan kua1itas hidup tersbut antara 1ain adalah dengan pengembangan sumber daya manusia (human development).
1. Pengembanqan Ketenaga Kerjaan
Mengingat tingginya jumlah angkatan kerja usia muda dan wanita, maka ma-salah ketenaga kerjaan pada saat ini dan waktu-waktu mendatang perlu menjadi prioritas utama.
2. Dokumentasi, Komunikasi dan Informasi
Dalam menghadapi era informasi yang membarengi era industrialisasi, maka pembinaan kesadaran informasi serta kemampuan komunikasi untuk emansipasi sosial perlu dikembangkan. Untuk itu dapat dilakukan berbagai kegiatan di bidang pangembangan Dokumentasi, komunikasi dan informasi. Pada saat ini misalnya telah berkembang berbagai model latihan di bidang komunikasi sosial dan informasi untuk pengembangan masyarakat. Latihan-latihan ini antara lain meliputi:
a. Jurnalistik Jama'ah, Pedesaan / Perkotaan
1) Pengenalan terhadap berbagai bentuk dan model jurnalistik pedesaan/ perko-taan, terutama yang dapat dibuat dan dilakukan oleh masyarakat sendiri.
2) Perencanaan penerbitan Jurnalistik pedesaan / perkotaan.
3) Proses produksi Jurnalistik pedesaan / perkotaan.
4) Manajemen penerbitan Jurnalistik pedesaan / perkotaan.
b. Multi Media
1) Flexiplan : penggunaan media serba guna secara partisipatif
2) Fotonovella: pembuatan cerita/berita yang menarik dan komunikatif dengan menyusun foto-foto
3) Poster: penyampaian informasi dan pesan-pesan yang jelas dan menarik dengan gambar dan tulisan singkat
4) Media Jembatan Bambu: pemecahan masalah dan parencanaan partisipatif dengan mempergunakan gambar-gambar yang menarik
c. Media Elaktronika
1) Kaset Suara
2) Program Radio
3) Slide Suara
4) Program Video dan Film
d. Teatar
Dengan berbagai latihan yang meliputi antara lain :
1) Ekspresi diri
2) Ekspresi gerak
3) Ekspresi emosi
4) Ekspresi konflik
5) Ekspresi vokal
6) Ekspresi musik
7) Penulisan naskah
8) Pementasan
Dapat pula dilakukan berbagai kegiatan teater boneka dan lain-lain. Menarik juga untuk mengembangkan perpustakaan jama'ah di lingkungan wanita pekerja, baik untuk anak-anak, remaja maupun wanita dewasa.
3. Pendidikan Konsumen
Salah satu dari budaya yang menonjol pada masyarakat industri adalah bu-daya konsumerisme. Melimpahnya benda dan jasa yang ditawarkan dipasar, deras-nya arus iklan yang menarik masyarakat untuk melakukan konsumsi tinggi, ber-kembangnya model "gengsi-gengsian" sehingga masyarakat berlomba untuk mem-beli produk yang sebenarnya tidak diperlukan. Demikian pula banyaknya barang-barang komoditi yang dapat menimbulkan bahaya (makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetika dll) dan berbagai jasa yang ditawarkan kepada masyarakat, sementara konsumen tidak tahu hak-haknya yang dilindungi hukum dan tidak dapat membela kepentingannya, sehingga konsumen selalu berada di dalam posisi yang sangat lemah di depan produsen maupun pengecer. Oleh karena itu program pendidikan konsu-men dan juga pengorganisasian kelompok konsumen merupakan program yang menarik dalam era industrialisasi.
4. Pendidikan Pembangunan
Pendidikan pembangunan di dalam masyarakat industri meliputi tiga hal seka-ligus. Pendidikan Kependudukan, Pendidikan Lingkungan Hidup dan Pendidikan Per-damaian. Dua macam pendidikan pembangunan yang pertama (pendidikan ke-pendudukan dan lingkungan hidup sudah banyak dilakukan oleh berbagai kelompok organisasi sosial keagamaan), sedang pendidikan perdamaian yang merupakan isu yang sangat penting di dalam masyarakat industri ini, kurang mendapat perhatian.
Di dalam masyarakat industri dan informasi, baik karena terbawa oleh kerasnya per-saingan, proses alienasi dan dehumanisasi yang lebih luas, serta berbagai perkem-bangan media pornografi dan sadisme, maka berkembang juga bentuk-bentuk kekerasan. Kekerasan sosial, kekerasan budaya, kekerasan struktural maupun kekerasan tehnik. Dan kebanyakan orang tua (Manula), wanita dan anak-anaklah yang menjadi korban dari berbagai bentuk kekerasan tersebut.
Untuk itu perlu dikembangkan pendidikan perdamaian yang marupakan bagian dari pendidikan pembangunan. Pendidikan perdamaian pada dasarnya adalah model pendidikan yang melakukan penyadaran diri, pembentukan nilai, sikap tingkah laku, serta kemampuan analisis dan kecakapan tehnik di dalam menghadapi masalah-masalah perdamaian, seperti kekerasan, ketidak adi1an, perusakan lingkungan, penye1esaian konflik secara damai, kerja sama antar berbagai kelompok sosial, suku, bangsa dan budaya (me-ngembangkan budaya "salaam”).
Pendidikan perdamaian dalam perspektif ini sekurang-kurangnya mempunyai beberapa karakteristik:
a. Pendidikan perdamaian (bersama kependudukan dan lingkungan hidup). Ini mem-pergunakan dunia ("globe") ini sebagai unit analisis yang utama. Dengan pan-dangan bahwa permasalahan kemanusiaan dewasa ini bersifat struktural dan saling berjalin berkelindan. Dengan kata lain, bahwa bahaya ketidak adilan sosia1, po1itik dan ekonomi, kemiskinan, peperangan dan kerusakan lingkungan hidup itu akan mempunyai pengaruh terhadap manusia di seluruh dunia. Permasalahan ini mengatasi batasan disiplin ilmu pengetahuan maupun batasan kebangsaan dan harus dilakukan bersama-sama secara holistik.
b. Pendidikan perdamaian (bersama kependudukan dan lingkungan hidup) ini sangat peduli terhadap nasib manusia, mereka yang pada saat ini menghuni planet bumi ini maupun mereka yang akan dilahirkan sebagai generasi mendatang. Dengan demikian pendidikan perdamaian ini bersifat futuristik, mengupayakan model pembangunan yang adil dan berkelanjutan (sustainable deve1opment) .
c. Pendidikan perdamaian ini bersifat padat nilai dan berorientasi kepada nilai-nilai kemanusiaan yang luhur (value loaded dan Value oriented), sebab ia meng-upayakan pengurangan dan penghapusan ketidak adilan dan kesenjangan sosial serta berbagai bentuk kekerasan di semua peringkat. Dalam hal ini nilai-nilai ke-manusiaan yang luhur yang berdasarkan wahyu Ilahi merupakan orientasi utama bagi pendidikan perdamaian ini.
Industri adalah bidang mata pencaharian yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industry dikenal sebagai mata rantai sselanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah.
Cabang-cabang Industri
Berikut adalah cabang industri
• Makanan Dan Minuman
• Tenbakau
• Tekstil
• Pakaian Jadi
• Kulit Dan Barang dari kulit
• Kayu , barang dari kayu dan Anyaman
• Kertas dan barang dari kertas
• Penerbitan, percetakan dan produksi
• Batu bara, minyak dan gas bumi, dan Bahan bakar dari nuklir
• Kimia dan barang-barang dari kimia
• Karet dan barang-barang dari plastik
• Barang galian bukan lgam
• Logam dasar
• Barang-barang dari logam dan peralatannya
• Mesin dan perlengkapannya
• Peralatan kantor, akuntansi dan perlengkaoannya
• Peralatan komunikasi
• Peralatan kedokteran
• Kendaraan bermotor
• Alat angkutan lainnya
• Furniture dan industri lainnya
Kendala Dalam Industrialisasi
Industrialisasi Indonesia mengalami berbagai kendala, salah satunya separti langkanya gas untuk industri keramik, pupuk dll. Sampai pada kebijakan insentif, terutama fiskal dan fasilitas lembaga keuangan untuk mendongkrak kinerja industri dan investasi. Pembangunan industri jangka panjang harus ada bank yang memberikan investasi jangka panjang dengan bunga yang berbeda dengan bunga komersial dan juga perlu adanya jaminan pasokan enegi seperti gas dan batu bara bagi pengembangan industry. Selain itu, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menerus juga sangat penting.
Masalah yang dihadapi Industri saat ini harus dihadapi secara terintegrasi. Deperin telah mengusulkan berbagai insentif untuk mendorong kinerja industry , seperti pada usulan subsidi bunga untuk industry tekstil sebagai trobosan untuk mengatasi kesulitan mendapatkan pembiayaan restrukturisasimesin tekstil yang sudah tua. Departemen perdagangan juga tidak membuka pintu lebar-lebar trhadap produk-produk impor dengan membuat hambatan-hambatan non tariff seperti peraturan teknis maupun SNI yang dapat menghambat produk impor. Pasar industry yang besar merupakan insentif bagiindustri kita
C. KIMPULAN
Pada satu sisi industrialisasi membawa kesejahteraan dan kemudahan dalam kehidupan masyarakat, namun pada sisi lain juga membawa kepada persoalan-persoalan. Hal ini dikarenakan telah terstruktur sede-mikian rupa dalam sebuah technostructure karena mengejar efisiensi, ketepatan waktu dan persaingan serta orientasi kepada profit yang tinggi, sehingga banyak anggota masyarakat mengalami stress.
Sektor industri juga menyumbang penyerapan tenaga kerja yang cukup besar,yakni sekira 12 persen, dan berkontribusi terhadap PDB pada kisaran 26–27 persen (turun dari masa lalu yang hampir mencapai 29 persen). Deskripsi ini, ditambah dengan kontribusinya terhadap ekspor, membuat sektor industri memiliki posisi strategis dalam konstelasi pembangunan ekonomi nasional.
Industri kimia potensi ekspornya bagus, tetapi juga terjebak dengan impor bahan baku yang besar. Pola yang sama juga terjadi pada industri baja yang selama bertahun-tahun tidak melakukan ekspansi produksi. Dengan situasi seperti ini, jelas sangat sulit mengharapkan sektor industri tumbuh tinggi karena tidak ada kebijakan dan investasi yang memadai selama beberapa tahun belakangan. Jadi, fenomena dei ndustrialisasi merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari.
Daftar Pustaka
http://ilpi.multiply.com/journal/item/3/INDUSTRIALISASIANTARA_PERAN_DAN_ALTERNATIF_KEGIATAN
http://niychynk.wordpress.com/2009/02/04/15/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar