Rabu, 09 Maret 2011

Neraca Pembayaran Dan Pendapatan Nasional

NERACA PEMBAYARAN
DAN
PENDAPATAN NASIONAL
A. PENDAHULUAN

Sebagai bagian yang integral dari keseluruhan kebijaksa¬naan pembangunan, kebijaksanaan neraca pembayaran dan perda¬gangan luar negeri selama Repelita III berlandaskan pada tri¬logi pembangunan dengan penekanan pada azas pemerataan pem¬bangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya ke¬adilan sosial bagi seluruh rakyat. Dalam rangka peningkatan ketahanan dan pemantapan kestabilan di bidang ekonomi, kebi¬jaksanaan neraca pembayaran dan perdagangan luar negeri di¬arahkan untuk menunjang proses perubahan struktur ekonomi me¬lalui diversifikasi produksi dan perdagangan luar negeri, menjamin tersedianya barang-barang kebutuhan pokok secara me-rata dengan harga yang stabil, mengendalikan pengusahaan dan penggunaan pinjaman serta penanaman modal luar negeri, men-jaga kestabilan pasaran dan kurs valuta asing, serta memeli¬hara tingkat cadangan devisa yang cukup memadai.

Berpegang pada pedoman bahwa pelaksanaan pembangunan na¬sional harus berlandaskan kemampuan sendiri sedangkan bantuan luar negeri harga merupakan pelengkap sumber-sumber pembiaya¬an dalam negeri, selama Repelita III terus diusahakan pening¬katan penerimaan devisa dari ekspor barang dan jasa serta penghematan penggunaan devisa untuk impor barang dan jasa. Peranan strategis dari kebijaksanaan perluasan ekspor dan pengendalian impor sejak tahun 1980 semakin menonjol guna menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh resesi ekonomi du¬nia dan tindakan-tindakan proteksionisme yang dilakukan oleh negara-negara maju yang mengekang daya masuk barang-barang ekspor negara-negara berkembang ke pasaran mereka.

Perkembangan neraca pembayaran dan perdagangan luar nege¬ri Indonesia selama Repelita III kembali membuktikan eratnya kesalingtergantungan antara pertumbuhan negara-negara indus¬tri dan pembangunan negara-negara berkembang. Berpangkal to¬lak dari landasan di dalam negeri yang kuat dan didukung oleh iklim perekonomian dunia yang baik, selama dua tahun pertama Repelita III neraca pembayaran bergerak ke arah yang sangat menguntungkan melampaui sasaran-sasaran yang ditentukan.

I. Pengertian Neraca Pembaaryan

a). Hubungan ekonomi antar negara dapat dikategorikan atas tiga bagian:
b). Hubungan ekonomi berupa pertukaran hasil produksi.
c). Hubungan ekonomi berupa pertukaran sarana produksi.
d). Hubungan ekonomi berupa gabungan 2 hal diatas.
Agar dapat dianalisa, ketiga hubungan itu dicatat pada suatu daftar secara sistematis dan logis yang disebut neraca pembayaran. Neraca pembayaran ialah:

 Suatu catatan sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk suatu negara dengan negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu biasanya 1 tahun
 Salah satu indicator kinerja ekonomi makro dari sebuah negara yaitu saldo transaksi negara tersebut denga negara lain.

Isi dari neraca pembayaran adalah:
a). Catatan jumlah yang berhubungan dengan ekspor dan impor
b). Pebmberian dan penerimaan jasa dari negara lain
c). Pinjaman jangka panjang dan pendek
d). Penanaman modal
e). Hal-hal lain yang berhubungan dengan hubungan ekonomi
Fungsi neraca pembayaran:

 Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah di bidang ekonomi.Data yang ada dijadikan dasar bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi.
 Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiscal. Dari neraca pembayaran dapat dilihat berapa saldo devisa.
 Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
 Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan internasional.
Neraca pembayaran terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut : neraca perdagangan, neraca jasa, neraca modal dan neraca moneter (lalulintas moneter).

1.1 Pengertian Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.

1.2 Tolak Ukur Pembangunan Ekonomi

Tolak ukur yang digunakan dalam pembangunan ekonomi diantaranya adalah pendapatan nasional, produk nasional (PNB), kesempatan kerja, perekonomian yang stabil, neraca pembayaran luar negeri dan yang terakhir adalah distribusi pendapatan yang merata.

1. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah suatu kerangka perhitungan yang digunakan untuk mengukur aktivitas ekonomi yang terjadi atau yang berlangsung di dalam perekonomian. Adanya perhitungan pendapatan nasional akan membantu untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara dan membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
2. Produk Nasional (PNB)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat negara tersebut yang berada di luar negeri.
3. Kesempatan Kerja
Pertambahan penduduk berarti pertambahan tenaga kerja serta berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan produk rata-rata serta penurunan taraf hidup. Jika tidak didukung dengan kemajuan teknologi dan kualitas serta keterampilan kerja maka akan mengurangi pertambahan hasil Negara tersebut. Sehingga sulit untuk merencanakan suatu pembangunan karena pendapatan nasional yang tidak mencukupi.
4. Perekonomian yang stabil
Perekonomian yang stabil artinya tingkat pendapatan yang dimilki Negara tersebut relative stabil ditambah dengan perkembangan ekonomi yang bertumbuh dalam artian positif. Adanya perekonomian yang stabil memampukan suatu Negara untuk membuat suatu rancangan pembangunan dalam jangka panjang karena telah didukung dengan materi yang cukup.
5. Distribusi Pendapatan yang Merata
Pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang. Atau dengan kata lain jika distribusi pendapatan telah merata maka akan memungkinkan suatu Negara untuk merencanakan suatu pembangunan.
6. Neraca Pembayaran Luar Negeri
Yang menjadi sorotan dalam Neraca Pembayaran Luar Negeri adalah ‘Neraca Transaksi Berjalan’ (current account), yaitu merupakan gabungan antara Neraca Perdagangan (ekspor – impor) dan Neraca Jasa yang mencakup jasa faktor produksi dan jasa non faktor produksi .

2. Pertumbuhan Ekonomi

2.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi

Beberapa model pertumbuhan ekonomi yang sangat terkenal, diantaranya adalah :

1. Model Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar
Harrod-Domar memberi peranan kunci kepada investasi di dalam proses pertumbuhan ekonomi, khususnya mengenai sifat ganda yang dimiliki investasi. Pertama menciptakan pendapatan dan kedua memperbesar kapisitas produksiperekonomian denagan cara meningkatkan stok modal. Mereka didasari pada asumsi : (1) tidak ada campur tangan pemerintah; (20) bekerja pada perekonomian tertutup;(3) tidak ada perubahan tingkat suku bunga.
Harrod menyimpulkan agar suatu ekonomi nasional selalu tumbuh dengan kapasitas produksi penuh yang disebutnya sebagai Pertumbuhan ekonomi yang mantap(steady-state growth), efek permintaan yang ditimbulkan dari penambahan investasi harus selalu diimbangi oleh efek penawarannya tanpa terkecuali.

2.2 Model Pertumbuhan Solow (Neo-Klasik)
Memperbaiki kelemahan teori Harrod dengan mengolah asumsi mengenai fungsi produksi yang digunakan, dari fungsi produksi dengan proporsi yang tepat menjadi fungsi produksi yang variable. Namun teori Neo-klasik ini mempunyai kelemahan, yaitu dihilangkannya peranan pengharapan para pengusaha yang dalam teori Keynes menduduki peranan sentral.

2.2.1. Teori Pembangunan Ekonomi
Terdapat banyak teori pembangunan yang diformulasikan oleh para ekonom dan sulit untuk mengelompokkan teori – teori tersebut pada suatu aliran tertentu, yang dibagi menjadi lima golongan besar yaitu :


1. Aliran Klasik
Muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad 19 tepatnya di masa Revolusi Industri, dimana suasana pada waktu itu merupakan awal bagi perkembangan ekonomi.Teori – teori pengembangan penganut aliran klasik ini adalah :
- Adam Smith
Terkenal dengan bukunya yang berjudul An Inquary into the Nature and Cause of the Wealth of Nations yang menyangkut permasalahan pembangunan ekonomi. Adam Smith menyadari adanya hukum alam dalam permasalahan ekonomi. Setiap orang sebagai hakim yang paling tahu akan kepentingannya sendiri yang sebaiknya dibebaskan mengejar kepentingannya itu demi keuntungannya.
Pembagian kerja menjadi titik permulaan dari teori pertumbuhan ekonominya yang meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Dihubungkan dengan meningkatnya keterampilan kerja; penghematan waktu dalam memproduksi barang; dan penemuan mesin yang dapat menghemat tenaga. Sebelum memulai pembagian kerja, Smith menekankan yang dilakukan terlebih dahulu adalah pemupukan modal. Karena pemupukan stok barang harus lebih dahulu dilakukan sebelum pembagian kerja, maka pekerjaan hanya dapat dibagi lebih seimbang, jika stok lebih dahulu diperbesar. Pemupukan modal (menabung) ini menurut Smith hanya dapat dilakukan oleh kaum kapitalis dan tuan tanah, sedangkan kelompok [ekerja dianggap tidak mampu menabung.
Agen pertumbuhan menurut Smith adalah para petani, produsen dan pengusaha. Mereka dianggap sebagai agen kemajuan dan pertumbuhan ekonomi. Penekanannya pada teknologi unggul, pembagian kerja, perluasan pasar dalam proses pembangunan telah menjadi landasan bagi kebijaksanaan dalam negara terbelakang. Kelemahan teori Adam Smith :
a. Pembagian masyarakat yang tidak lugas
b. Alasan yang tidak adil bagi kegiatan menabung
c. Asumsi yang tidak realistis tentang persaingan sempurna
d. Pengabaian wiraswasta (pengusaha).
- David Ricardo
Menurut David, alam masyarakat ekonomi dibagi menjadi tiga golongan masyarakat yaitu golongan kapitalis, golongan buruh, dan golongan tuan tanah. Golongan kapitalis ialah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka yang selalu menginvestasikan pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang mengakibatkan naiknyapendapatan nasional. Golongan buruh tergantung pada golongan kapitalis dan merupakan golongan yang terbesar di dalam masyarakat. Sedangakan golongan tuan tanah yaitu mereka hanya menerima sewa saja dari golongan kapitalis atas areal tanah yang disewakannya.
Pendapat pendapatnya adalah sebagai berikut :
1. Pembangunan pertanian
2. Tingkat keuntungan
Kritikan terhadap teori Ricardo diantaranya yaitu(1) Ricardo dianggap mengabaikan pengaruh kemajuan teknologi;(2)Pengabaian faktor – faktor kelembagaan;(3) Teori Ricardo bukan teori pertumbuhan tetapi teori distribusi yang menentukan besarnya pangsa tenaga kerja, tuan tanah, dan pemilik modal.
- Thomas Robert Malthus
Menurut Malthus pertambahan penduduk tidak cukup untuk berlangsungnya pembangunan ekonomi, bahkan pertambahan penduduk dianggap sebagai akibat dari proses pembangunan. Malthus juga beranggapan yang menjadi unsur utama kesejahteraan jika dikombinasikan pada proporsi yang benar adalah produksi dan distribusi.
Secara ringkas teori Malthus yaitu :
a. rendahnya konsumsi atau kurangnya permintaan efektif yang menimbulkan persediaan melimpah, merupakan sebab utama keterbelakangan.
b. Untuk pembangunan, Negara harus memaksimalkan produksi di sektor pertanian dan sektor industri.
c. Pendistribusian kesejahteraan dan tanah secara adil, perluasan perdagangan secara internal dan eksternal, peningkatan konsumsi tidak produktif dan peningkatan kerja melalui rencana pekerjaan umum, memerlukan kemajuan teknologi.
d. Faktor nonekonomi seperti pendidikan , standar moral, administrasi yang baik dan hukum yang efisien dapat membantu meningkatkan produksi sektor pertanian dan industry tersebut. Yang nantinya dapat membawa kearah pembangunan ekonomi.
Kelemahan teori Malthus adalah pandangannya yang negatif terhadap akumulasi modal dan konsumen yang tidak produktif yang pada akhirnya memperlambat kemajuan.

2.2.2 Teori Karl Marx (Pertumbuhan dan Kehancuran)
Karl Marx mengemukakan bahwa perkembangan masyrakat itu terdiri dari lima tahap, yakni masyarakat primitive, perbudakan, feodal, kapitalis, dan masyarakat sosialis.
a. Masyarakat primitif adalah tahap dimana masyarakatnya masih menggunakan alat – alat bekerja yang masih sederhana dan milik komunal(bersama). Pada masa ini tidak ada surplus produksi di atas konsumsi, Karena masyarakatnya membuat sendiri barang – barang kebutuhannya sendiri.
b. Masyarakat perbudakan
Hubungan produksi antara orang – orang yang memiliki alat-alat produksi dengan orang-orang yang hanya mau bekerja. Sehingga diperlukan budak-budak untuk mencari keuntungan oleh pemilik alat produksi.
c. Masyarakat Feodal
Kaum bangsawan memiliki alat produksi(tanah), para petani menjadi budak yang dibebaskan. Mereka mengerjakan tanah itu untuk kaum feudal dan setelah itu baru jadi miliknya sendiri.
d. Masyarakat Kapitalis
Kelas kapitalis memperkerjakan kelas buruh karena kelas buruh tidak memiliki alat produksi.
e. Masyarakat Sosial
Pemilihan alat-alat produksi didasarkan atas hak milik social. Hubungan produksi merupakan hubungan kerja sama dan saling membantu.
Teori Marx dianggap salah karena teori siklusnya yang salah dan Marx dianggap tidak memahami fleksibilites kapitalisme. Walau begitu, Marx adalah orang pertama yang menunjukkan apa yang bahkan pada masa kini masih merupakan teori ekonomi bagi masa yang akan datang.

3. Dampak Pengangguran Terhadap Pembangunan Nasional

Pengangguran merupakan masalah pokok dalam suatu masyarakat modern. Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendapatan masyarakat akan merosot. Situasi ini menimbulkan kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan kehidupan keluarga sehari-hari.
Pengangguran berdampak besar terhadap pembangunan nasional. Dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional dapat dilihat melalui hubungan antara pengangguran dan indikator-indikator berikut ini:
1. Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita
Upah merupakan salah satu komponen dalam penghitungan pendapatan nasional. Apabila tingkat pengangguran semakin tinggi, maka nilai komponen upah akan semakin kecil. Dengan demikian, nilai pendapatan nasional pun akan semakin kecil.
Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Oleh karna itu, nilai pendapatan nasional yang semakin kecil akibat pengangguran akan menurunkan nilai pendapatan per kapita.
2. Penerimaan Negara
Salah satu sumber penerimaan negara adalah pajak, khususnya pajak penghasilan. Pajak penghasilan diwajibkan bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan. Apabila tingkat pengangguran meningkat, maka jumlah orang yang membayar pajak penghasilan berkurang. Akibatnya penerimaan negara pun berkurang.
3. Beban Psikologis
Semakin lama seseorang menganggur, semakin besar beban psikologis yang harus ditanggung. Secara psikologis, orang yang menganggur mempunyai perasaan tertekan, sehingga berpengaruh terhadap berbagai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dampak psikologis ini mempunyai efek domino di mana secara sosial, orang menganggur akan merasa minder karena status sosial yang tidak atau belum jelas.
4. Biaya Sosial
Dengan semakin besarnya jumlah penganggur, semakin besar pula biaya sosial yang harus dikeluarkan. Biaya sosial itu mencakup biaya atas peningkatan tugas-tugas medis, biaya keamanan, dan biaya proses peradilan sebagai akibat meningkatnya tindak kejahatan.’
Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi Masyarakat
Tingginya tingkat pengangguran dalam sebuah perekonomian akan mengakibatkan kelesuan ekonomi dan merosotnya tingkat kesejahteraan masyarakat sebagai akibat penurunan pendapatan masyarakat. Dampak pengangguran terhadap ekonomi masyarakat meliputi hal-hal berikut ini:
a. Pendapatan per kapita
Orang yang menganggur berarti tidak memiliki penghasilan sehingga hidupnya akan membebani orang lain yang bekerja. Dampaknya adalah terjadinya penurunan pendapatan per-kapita. Dengan kata lain, bila tingkat pengangguran tinggi maka pendapatan per kapita akan menurun dan sebaliknya bila tingkat pengangguran rendah pendapatan per kapita akan meningkat, dengan catatan pendapatan mereka yang masih bekerja tetap.
b. Pendapatan Negara
Orang yang bekerja mendapatkan balas jasa berupa upah/gaji, Upah/gaji tersebut sebelum sampai di tangan penerima dipotong pajak penghasilan terlebih dahulu. Pajak ini merupakan salah satu sumber pendapatan negara sehingga bila tidak banyak orang yang bekerja maka pendapatan negara dari pemasukan pajak penghasilan cenderung berkurang.
c. Beban Psikologis
Semakin lama seseorang menganggur semakin besar beban psikologis yang ditanggungnya. Orang yang memiliki pekerjaan berarti ia memiliki status sosial di tengah-tengah masyarakat. Seseorang yang tidak memiliki pekerjaan dalam jangka waktu lama akan merasa rendah diri (minder) karena statusnya yang tidak jelas.
d. Munculnya Biaya Sosial
Tingginya tingkat pengangguran akan menimbulkan pengeluaran berupa biaya-biaya sosial seperti biaya pengadaan penyuluhan, biaya pelatihan, dan biaya keamanan sebagai akibat kecenderungan meningkatnya tindak kriminalitas.
B. Pendapatan Nasional

PENGERTIAN
Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.

KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan
2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
Rumus
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
3. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan
4. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )
6. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
1. Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
c. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional
a. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
b. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
c. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
d. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
3. Perhitungan Pendapatan Nasional
a. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
b. Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p
c. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)

C. Pendapatan perkapita
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita.
Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.
Perbandingan per Kapita Indonesia dengan Negara lain
Pendapatan per kapita Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, ternyata masih termasuk rendah. Pada tahun Indonesia menduduki peringkat ke 109 di antara Negara-negara yang ada di dunia.

108 Ukraine 3,002
109 Indonesia 2,963
110 Vanuatu 2,917
111 Tonga 2,907
112 Syria 2,892


Level ekonomi setiap negara di dunia ini berbeda beda, ada yang mempunyai level paling atas atau bisa dikatakan negara maju dan ada pula yang memunyai level paling bawah atau negara miskin, terjadinya perbedaan ini karena salah satunya adalah pendapatan perkapita dalam suatu negara berbeda-beda, hal inilah yang natinya akan mengakibatkan adanya perbedaan level ekonomi suatu negara berdasarkan perdapatan perkapita, dan pada akhirnya akan ada negara termiskin di dunia berdasarkan perdapatan perkapita. pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita.
Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut. berdasarkan data dari CIA World Factbook, berikut ini boleh dikatakan 10 negara termiskin di dunia 2010 jika pendapatan nasional negara tersebut diukur berdasarkan konsep Gross Domestic Product (GDP) per kapita.
Berikut ini adalah 5 Negara Level atas:

1. Luxemburg
Luxemburg menempati posisi kedua sebagai negara terkaya dunia dengan PDB per kapita US$104.390. Luxemburg merupakan negara kecil di dunia dengan luas cuma 2.500 kilometer persegi. Jumlah penduduknya juga sangat sedikit, hanya 490 ribu orang pada 2006.

Luxemburg dikenal sebagai salah satu negara yang mengandalkan perekonomian dari pusat jasa dan layanan finansial, dimana banyak orang kaya dunia menyimpan duitnya. Lebih dari 86 persen PDB Luxemburg senilai US$54 miliar bersumber dari industri jasa. Meski begitu, di Luxemburg juga dikenal sejumlah industri top dunia, seperti ArcelorMittal (baja), RTL Group (media), Evras Group (material) dan Tenaris (migas).

2. Norwegia
Norwegia menduduki posisi ketiga sebagai negara terkaya dunia dengan PDB per kapita sebesar US$84,543. Negara yang terletak di bagian utara benua Eropa ini, jumlah penduduknya sangat sedikit, cuma 4,7 juta jiwa menempati wilayah seluas 323 ribu kilometer persegi.

Norwegia merupakan negara eksportir minyak dan produk turunannya, mesin dan peralatan, logam, kimia, kapal dan perikanan. PDB Norwegia mencapai US$449 miliar pada 2008 dengan mengandalkan pada industri dan jasa. Sejumlah perusahaan besar asal Norwegia adalah Statoil (minyak dan gas), Telenor (telekomunikasi), Yara International (kimia) dan Orkla (makanan dan minuman.
3. Qatar
Qatar menempati urutan pertama sebagai negara terkaya di dunia dengan PDB per kapita sebesar US$74,422 per tahun pada 2010. Qatar merupakan salah satu negara kaya minyak dan gas di kawasan Timur Tengah, bahkan merupakan eksportir gas terbesar di dunia. Total luas wilayah 11.586 kilometer persegi dengan jumlah penduduk hanya 1,15 juta jiwa pada 2009.

Yang menarik, Qatar merupakan satu-satunya wakil dari wilayah Arab yang berada di jajaran 10 negara terkaya dunia. Total cadangan devisa hanya US$19,8 miliar pada November 2009. Dengan produk domestik bruto US$52,7 miliar pada 2008, perekonomian Qatar mengandalkan pada industri yang bertumpu pada industri minyak dan gas.
4. Switzerland
Switzerland menempati posisi keempat dengan PDB per Singapura kapita sebesar US$ 67,074 per tahun. Tenggara merupakan negara pulau kecil, dengan luas hampir setara dengan Jakarta. Luas Singapura hanya 699 kilometer persegi, sedangkan luas Jakarta 661 kilometer persegi. Namun, jumlah penduduk Singapura cuma 4,75 juta jiwa.

Total cadangan devisa negara ini US$187 miliar pada akhir Desember 2009 dan total produk domestik bruto sebesar US$181 miliar pada akhir 2008. Singapura mengandalkan pendapatan sebagai pusat jasa dan layanan finansial di Asia. Banyak orang kaya Asia, termasuk Indonesia yang menyimpan dananya di negeri ini.

5. Denmark
Denmark merupakan salah satu Negara yang kaya, selain Singapura dan Brunei yang menempati deretan 10 teratas negara terkaya dunia. Dengan PDB per kapita US$55,113 juta per tahun, Denmark menempati urutan kelima di dunia.

Denmark memiliki populasi sebanyak 7,1 juta jiwa. Dengan total PDB sebesar US$215 miliar, perekonomian Denmark (92 persen) sangat mengandalkan pada industri jasa dan layanan, khususnya finansial. Total cadangan devisa US$255 miliar pada desember 2009.
D. Gross Domestic Product
GDP atau Gross Domestic Product suatu negara dapat didefinisikan sebagai total nilai penjualan barang dan jasa suatu negara dalam setahun. Jadi dalam skala yang lebih kecil, misalnya sebuah toko handphone, maka GDP dari toko handphone tersebut adalah omset total nilai penjualan handphone (barang) dan servis handphone (jasa) dalam setahun. Nah kalau dalam skala 'Negara' maka produk berarti semua barang yang dijual / dihasilkan di negara tersebut, dari minyak mentah, kelapa sawit, kopra, bahan mentah, bahan setengah jadi, sepatu, alat pancing, pesawat terbang sampai tusuk gigi. Sedangkan untuk jasa, mencakup dari jasa servis mobil, pijat refleksi di salon kecantikan, sampai jasa transaksi keuangan.
Yang perlu diperhatikan adalah produk dan jasa yang dihitung disini adalah berdasarkan produk dan jasa yang dikenai pajak, jadi kalau jasa naik becak nga masuk disini karena nga kena pajak (PPN). Kalau begitu nilai GDP nya nga akurat dong? Ya dan Tidak, misalnya di Indonesia dimana masih banyak usaha tidak formal (UKM dsb) yang belum bersinggungan dengan pajak, ada yang mengestimasi nilainya bisa 20-30% dari nilai GDP yang dipublikasi. Tapi bagi negara-negara yang tingkat pelaporan pajaknya tinggi, maka nilai GDP bisa dikatakan akurat, seperti US, atau negara-negara Eropa, Jepang juga.
"Gross" atau "kotor" berarti bahwa nilai barang atau jasa diambil tanpa memandang tahapan produksi atau penggunaan dan juga depresiasi dari barang modal (Capital Stock) tidak dimasukan dalam perhitungan. Jadi entah barang digunakan untuk konsumsi, investasi atau cadangan tetap dihitung.
Selain pendekatan di atas yaitu dari sisi pendekatan produksi total barang dan jasa, dimana dianggap bahwa total barang dan jasa merupakan nilai total yang dihasilkan suatu negara, maka ada juga pendekatan dari sisi pengeluaran yang menggunakan rumus berikut ini:
GDP = Konsumsi + Investasi + Pengeluaran Pemerintah + (Ekspor - Impor)
Konsumsi dan Investasi dalam persamaan diatas adalah jumlah uang yang dibelanjakan untuk membeli barang dan jasa akhir (siap pakai). Ekspor dikurangi impor (juga dikenal sebagai ekspor bersih) melalui persamaan ini dapat diartikan sebagaiselisih dari nilai barang yang diproduksi didalam negeri tetapi tidak dikonsumsi di dalam negeri dikurangi dengan nilai barang yang ada yang dikonsumsi buatan luar negeri (import).
Selain pendekatan sisi produksi dan pengeluaran juga ada pendekatan dari sisi pendapatan, dengan rumus berikut ini
GDP = Pendapatan Karyawan + Laba Perusahaan + Pendapatan Hak Cipta + Pendapatan Sewa + Pendapatan Bunga Bersih
Jadi ada tiga pendekatan untuk menghitung GDP, yaitu berdasarkan produksi, pengeluaran dan pendapatan.
Sampai dengan tahun 1980, istilah GNP (Gross National Product) digunakan oleh AS untuk sebelum akhirnya diganti dengan GDP. Dua indikator, GDP dan GNP mempunyai berbagai kesamaan.





Daftar Pustaka
www.google.com
www.wikipedia.com

1 komentar: